Sabtu, 11 Juni 2011

Dalam jejaring kosmik Brahman, kita semua satu keluarga

BRAHMAIVEDAM VISVAM IDAM VARISTHAM
[Sesungguhnya keseluruhan alam semesta adalah Brahman itu sendiri].


ETASMAD ATMANA AKASAH SAMBHUTAH AKASAD VAYUH, VAYORAGNIH, AGNERAPAH, ADBHYAH PRHTIVI
[Bermula dari prinsip-prinsip kosmis, muncullah ruang-/akasha, dari ruang muncul udara-/vayu-, dari udara muncul api-/agni, dari api muncul air-/apah, dari air muncul tanah-/prthivi].


YAH PRHTHVYAM APSU, AGNAU, VAYAU,  ANTARIKSA THISTAN
[Beliau bersemayam dalam tanah, air, api, udara, dan akasha, namun mereka belum mengetahuinya, unsur-unsur ini menjadi badan-Nya].


BRAHMANDE API ASTI YAT KINCIT TAT PINDE ASTI SARVATHO
[Lima intisari unsur yang terkandung di alam semesta-/bhuwana agung, juga terkandung di dalam mahluk hidup-/bhuwana alit]


Kita sering disesatkan oleh pemikiran-pemikiran tentang identitas diri kita : aku orang Indonesia, aku orang Malaysia, aku orang Arab, aku orang China, aku orang Bali, aku orang Jawa, aku orang Sumatera, aku orang Hindu, aku orang Islam, aku orang Buddha, dll. Akibatnya munculah berbagai konflik, ketidakharmonisan dan ketidakseimbangan kosmik.


Batas-batas palsu seperti itu hanya bisa lahir dari avidya [kebodohan], kroda [kebencian], kama [keinginan], lobha [keserakahan], dll. Sesungguhnya yang ada di brahmanda [planet] kita ini hanya Planet Bumi beserta seluruh mahluk hidup di dalamnya.


Kenali asal mula kita, kita semua berasal dari sumber yang sama.


Bumi memberiku makanan. Yang memberiku makanan sama dengan Ibuku. Karena itu aku menghormati dan menyebutnya Ibu Pertiwi [Prthvi Matta].


Agar aku bisa hidup, aku memerlukan air dan udara. Langit menyediakan air tawar dan udara untukku, karena itu aku menghormati dan menyebutnya Bapa Akasha [Akasha Pitta].


Agar roda kehidupan bisa berputar, diperlukan sinar matahari. Tanpa matahari tidak akan ada kehidupan di Planet Bumi. Dan bapa-ibuku ini diberi kekuatan gerak oleh matahari. Karena itu aku menghormatinya [Surya Namaskara].


Seluruh alam semesta ini adalah satu keluarga yang manunggal. Sadarilah koneksi antar kita. Bumi ini beserta seluruh mahluk di dalamnya adalah bagian dari jejaring kosmos yang saling terhubung rapi satu sama lain laksana jaring laba-laba. Setiap bagian dari alam semesta adalah permata Brahman, setiap mahluk adalah permata Brahman, di dalam tarian kosmik Brahman [Shiva Nataraja]. Ketika kita melihat satu permata, kita melihat pantulan dari permata yang lain.


Kita terhubung rapi dan tidak terpisahkan satu sama lain. Ketika satu permata disentuh, vibrasi pantulannya akan mental ke permata di sekitarnya dan ini menciptakan efek gelombang tanpa akhir dan menyebar ke seluruh jejaring kosmik.


UDARA CARITANAM TU VASUDAIVA KUTUMBAKAM
[Mereka yang hatinya penuh dengan kasih sayang yang tak terbatas, merangkum seluruh dunia sebagai keluarganya].


ATMAUPAMYENA SARVATRA SAMAM PASYATI YO RJUNA, SUKHAM VA YADI DUHKHAM SA YOGI PARAMO MATAH
[Mereka yang mengidentifikasikan dirinya dengan semua yang ada di alam semesta dan mengidentifikasikan kesenangan dan penderitaannya sendiri dengan kesenangan dan penderitaan semua makhluk, dialah seorang yogi yang sempurna].


DYAUH SANTIR ANTARIKSAM SANTIH, PRTHVI SANTIRAPAH SANTIR OSADHA, YAH SANTIH VANASPATAYAH SANTIR, VISVE DEVAH SANTIR BRAHMA SANTIH, SARVAM SANTIH SANTIR EVA SANTIH, SA MA SANTIR EDHI
[Semoga ada kedamaian di langit & udara yang meliputi bumi, semoga ada kedamaian di bumi, semoga air dan tumbuh-tumbuhan menjadi sumber kedamaian bagi semuanya. Semoga para dewa dan Brahman menganugerahkan kedamaian kepada semua mahluk. Semoga terdapat kedamaian dimana-mana. Semoga kedamaian itu datang kepada kita semua].


Kutipan singkat dari Rig Veda, Ayur Veda dan Hita Upadesha.
Rumah Dharma - Hindu Indonesia
30 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar